Saya jadi pemimpin spy saya dihormati, disegani, spy org 'gak sembarang'an dgn saya...
Saya sangat bangga atas pencapaiaan kerohanian saya, dan itu harus ditampilkan supaya org tahu siapa saya sesungguhnya, diri harus dimuliakan mengatasi segalanya, kepemimpinan saya di bidang rohani sangat penting dan sangat saya cintai, hati saya berbunga-bunga kalau posisi rohani saya disebut-sebut... wah.. rasanya 'gimana 'gitu...
Saya 'gak sadar sdh dituntun Setan utk meninggikan diri dan itu 'emang yg saya suka banget, tradisi turun temurun pun harus saya pegang teguh walau langit runtuh...
Terjemahan bebas roh nubuat mengamarkan :
Tetapi pikiran orang-orang Yahudi telah menyempit karena kefanatikan mereka yang tidak masuk akal. Pelajaran tentang Kristus mengungkapkan kekurangan karakter mereka dan menuntut pertobatan. Jika mereka menerima ajaran-Nya, praktik mereka harus diubah.
Agar dihormati oleh Surga, mereka harus mengorbankan kehormatan manusia. Jika mereka mematuhi kata-kata Rabi ini, mereka harus bertentangan dengan pendapat para pemikir dan guru besar saat itu.
Kebenaran tidak populer di zaman Kristus. Ini juga tidak populer di zaman kita sekarang. Ini telah menjadi tidak populer sejak Setan pertama kali memberi manusia dongeng yang mengarah pada peninggian diri. Apakah kita hari ini tidak bertemu teori dan doktrin yang tidak memiliki landasan dalam firman Allah? Manusia berpegang teguh pada pengertian mereka sendiri seperti yang dilakukan orang Yahudi terhadap tradisi mereka.
Para pemimpin Yahudi dipenuhi dengan kebanggaan rohani. Keinginan mereka untuk memuliakan diri termanifestasi sendiri bahkan dalam pelayanan tempat kudus. Mereka mencintai kursi tertinggi di sinagog. Mereka menyukai sapaan di pasar. Mereka menjadi lebih mementingkan tradisi dan upacara2 mereka.
Tulisan aslinya :
But the minds of the Jews had become narrowed by their unreasoning bigotry. The lessons of Christ revealed their deficiencies of character, and demanded repentance. If they accepted His teachings, their practices must be changed, and their cherished hopes relinquished. In order to be honored by Heaven, they must sacrifice the honor of men. If they obeyed the words of this new rabbi, they must go contrary to the opinions of the great thinkers and teachers of the time. {DA 241.4}
Truth was unpopular in Christ’s day. It is unpopular in our day. It has been unpopular ever since Satan first gave man a disrelish for it by presenting fables that lead to self-exaltation. Do we not today meet theories and doctrines that have no foundation in the word of God? Men cling as tenaciously to them as did the Jews to their traditions. {DA 242.1}
The Jewish leaders were filled with spiritual pride. Their desire for the glorification of self manifested itself even in the service of the sanctuary. They loved the highest seats in the synagogue. They loved greetings in the market places, and were gratified with the sound of their titles on the lips of men. As real piety declined, they became more jealous for their traditions and ceremonies. {DA 242.2}
Saya sangat bangga atas pencapaiaan kerohanian saya, dan itu harus ditampilkan supaya org tahu siapa saya sesungguhnya, diri harus dimuliakan mengatasi segalanya, kepemimpinan saya di bidang rohani sangat penting dan sangat saya cintai, hati saya berbunga-bunga kalau posisi rohani saya disebut-sebut... wah.. rasanya 'gimana 'gitu...
Saya 'gak sadar sdh dituntun Setan utk meninggikan diri dan itu 'emang yg saya suka banget, tradisi turun temurun pun harus saya pegang teguh walau langit runtuh...
Tetapi pikiran orang-orang Yahudi telah menyempit karena kefanatikan mereka yang tidak masuk akal. Pelajaran tentang Kristus mengungkapkan kekurangan karakter mereka dan menuntut pertobatan. Jika mereka menerima ajaran-Nya, praktik mereka harus diubah.
Agar dihormati oleh Surga, mereka harus mengorbankan kehormatan manusia. Jika mereka mematuhi kata-kata Rabi ini, mereka harus bertentangan dengan pendapat para pemikir dan guru besar saat itu.
Kebenaran tidak populer di zaman Kristus. Ini juga tidak populer di zaman kita sekarang. Ini telah menjadi tidak populer sejak Setan pertama kali memberi manusia dongeng yang mengarah pada peninggian diri. Apakah kita hari ini tidak bertemu teori dan doktrin yang tidak memiliki landasan dalam firman Allah? Manusia berpegang teguh pada pengertian mereka sendiri seperti yang dilakukan orang Yahudi terhadap tradisi mereka.
Para pemimpin Yahudi dipenuhi dengan kebanggaan rohani. Keinginan mereka untuk memuliakan diri termanifestasi sendiri bahkan dalam pelayanan tempat kudus. Mereka mencintai kursi tertinggi di sinagog. Mereka menyukai sapaan di pasar. Mereka menjadi lebih mementingkan tradisi dan upacara2 mereka.
Tulisan aslinya :
But the minds of the Jews had become narrowed by their unreasoning bigotry. The lessons of Christ revealed their deficiencies of character, and demanded repentance. If they accepted His teachings, their practices must be changed, and their cherished hopes relinquished. In order to be honored by Heaven, they must sacrifice the honor of men. If they obeyed the words of this new rabbi, they must go contrary to the opinions of the great thinkers and teachers of the time. {DA 241.4}
Truth was unpopular in Christ’s day. It is unpopular in our day. It has been unpopular ever since Satan first gave man a disrelish for it by presenting fables that lead to self-exaltation. Do we not today meet theories and doctrines that have no foundation in the word of God? Men cling as tenaciously to them as did the Jews to their traditions. {DA 242.1}
The Jewish leaders were filled with spiritual pride. Their desire for the glorification of self manifested itself even in the service of the sanctuary. They loved the highest seats in the synagogue. They loved greetings in the market places, and were gratified with the sound of their titles on the lips of men. As real piety declined, they became more jealous for their traditions and ceremonies. {DA 242.2}
Comments
Post a Comment