Kalo saya mau 'nolong orang, saya harus 'liat2 dulu, orang yg mau ditolong itu nantinya bisa 'nguntung'in saya 'gak besok2 ? dia satu suku sama saya 'gak ? sebangsa 'gak ? seagama 'gak ? se'level 'gak ? besok2 jadi kebiasaan 'gak ? wah... keburu mati 'kali orang nya 'tuh...
Terjemahan bebas roh nubuat mengamarkan :
Setiap orang yang mengaku sebagai anak TUHAN harus mencatat setiap detail dari pelajaran ini.
Orang yang terluka adalah seorang manusia, dan orang Samaria menunjukkan dirinya sebagai seorang manusia. Dia tidak mempertimbangkan apakah pria ini akan menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi dirinya, apakah dia seorang Yahudi atau bukan Yahudi. Yang dia tahu orang tsb membutuhkan bantuan.
"Tetanggamu" tidak berarti salah satu anggota gerejamu atau orang yg seiman denganmu. Jika nama kita ada di buku gereja, kita harus mewakili belas kasihan dan kelembutan Yesus Kristus bagi orang lain, tanpa memikirkan ras, warna kulit atau perbedaan kelas sosial.
Orang Samaria itu menyadari bahwa di sana ada manusia yang membutuhkan dan sedang menderita, begitu melihatnya, dia memiliki belas kasihan kepada orang itu. ***
Tulisan aslinya :
Everyone who claims to be a child of God should note every detail of this lesson. The wounded and bruised sufferer was a man, and the Samaritan showed himself to be a man. He did not stop to consider whether or not this man would be pleasant or disagreeable, whether he was a Jew or a Gentile. He knew that he was in need of help from humanity. “Thy neighbor” does not mean one of the church or faith to which you belong. If our names are upon the church book, we should represent the mercy, compassion, and tenderness of Jesus Christ, with no thought as to race, color, or class distinction. The Samaritan realized that there was before him a human being in need and suffering, and as soon as he sees him, he has compassion upon him. {ST July 23, 1894, par. 4}
Terjemahan bebas roh nubuat mengamarkan :
Setiap orang yang mengaku sebagai anak TUHAN harus mencatat setiap detail dari pelajaran ini.
Orang yang terluka adalah seorang manusia, dan orang Samaria menunjukkan dirinya sebagai seorang manusia. Dia tidak mempertimbangkan apakah pria ini akan menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi dirinya, apakah dia seorang Yahudi atau bukan Yahudi. Yang dia tahu orang tsb membutuhkan bantuan.
"Tetanggamu" tidak berarti salah satu anggota gerejamu atau orang yg seiman denganmu. Jika nama kita ada di buku gereja, kita harus mewakili belas kasihan dan kelembutan Yesus Kristus bagi orang lain, tanpa memikirkan ras, warna kulit atau perbedaan kelas sosial.
Orang Samaria itu menyadari bahwa di sana ada manusia yang membutuhkan dan sedang menderita, begitu melihatnya, dia memiliki belas kasihan kepada orang itu. ***
Tulisan aslinya :
Everyone who claims to be a child of God should note every detail of this lesson. The wounded and bruised sufferer was a man, and the Samaritan showed himself to be a man. He did not stop to consider whether or not this man would be pleasant or disagreeable, whether he was a Jew or a Gentile. He knew that he was in need of help from humanity. “Thy neighbor” does not mean one of the church or faith to which you belong. If our names are upon the church book, we should represent the mercy, compassion, and tenderness of Jesus Christ, with no thought as to race, color, or class distinction. The Samaritan realized that there was before him a human being in need and suffering, and as soon as he sees him, he has compassion upon him. {ST July 23, 1894, par. 4}
Comments
Post a Comment