Apa yang saya lakukan kepada anak-anak saya dalam menguduskan hari sabatNYA?
Membiarkan anak-anak saya 'bebas lepas' sesukanya yg akan menciptakan Babel yang sempurna di gereja pada hari sabat?
Atau mengendalikan mereka untuk menjaga keheningan suci di gereja sekarang? Pilih yang mana ya...?
Terjemahan bebas roh nubuat mengamarkan :
Rumah Allah sering dinodai dan hari Sabat dilanggar oleh anak-anak dari orang yg percaya hari Sabat.
Dalam beberapa kasus anak-anak diizinkan untuk berlari-lari, bermain, berbicara, dan memanifestasikan emosi jahat mereka pada saat berlangsungnya pertemuan-pertemuan di mana orang-orang kudus seharusnya menyembah Allah dalam keindahan dan kekudusan.
Dan tempat yang harusnya kudus dan di mana keheningan suci harus tercipta dan di mana harus ada keteraturan yang sempurna, kerapian, dan kerendahan hati, tapi justru sebaliknya dibuat menjadi Babel yang sempurna, "kebingungan yg diciptakan."
Ini cukup untuk membawa ketidaksenangan dan hadiratNYA pergi dari sana.
Tulisan aslinya :
The house of God is often desecrated, and the Sabbath violated by Sabbath-believers’ children. In some cases they are even allowed to run about the house, play, talk, and manifest their evil tempers in the very meetings where the saints should worship God in the beauty of holiness. And the place that should be holy, and where a holy stillness should reign, and where there should be perfect order, neatness, and humility, is made to be a perfect Babylon, “confusion.” This is enough to bring God's displeasure and shut His presence from our assemblies. CG 540.4

Comments
Post a Comment