Apakah sabat ini, sebagaimana biasanya, saya sedang melaksanakan ritual agama yang terdiri dari upacara-upacara dan perintah-perintah manusia?
Apakah saya puas dengan kebenaran keagamaan yang saya lakonkan sejauh ini?
Apakah saya sedang mengulangi kembali hidup keagamaan para imam dan penguasa yang terpaku dalam rutinitas upacara keagamaan saya?
Apakah kehendak Tuhan dalam penyembahan saya terima dan lakukan sabat ini?
Terjemahan bebas roh nubuat mengamarkan :
Para imam dan penguasa terpaku dalam rutinitas upacara keagamaannya.
Mereka puas dengan agama yang legal, dan tidak mungkin bagi mereka memberikan kepada orang lain kebenaran surga yang hidup.
Mereka menganggap kebenaran mereka sendiri sudah mencukupi, dan tidak berhasrat bahwa unsur baru harus dibawa ke dalam agama mereka.
Kehendak Tuhan yang baik kepada manusia tidak mereka terima sebagai sesuatu yang terpisah dari diri mereka sendiri, tetapi menghubungkannya dengan jasa perbuatan baik mereka sendiri.
Iman yang berbuat melalui cinta dan memurnikan jiwa tidak ditemukan dalam agama orang-orang Farisi, yang terdiri dari upacara-upacara dan perintah-perintah manusia.
Tulisan aslinya :
Priests and rulers became fixed in a rut of ceremonialism. They were satisfied with a legal religion, and it was impossible for them to give to others the living truths of heaven. They thought their own righteousness all-sufficient, and did not desire that a new element should be brought into their religion. The good will of God to men they did not accept as something apart from themselves, but connected it with their own merit because of their good works. The faith that works by love and purifies the soul could find no place for union with the religion of the Pharisees, made up of ceremonies and the injunctions of men. {AA 15.1}
Apakah saya puas dengan kebenaran keagamaan yang saya lakonkan sejauh ini?
Apakah saya sedang mengulangi kembali hidup keagamaan para imam dan penguasa yang terpaku dalam rutinitas upacara keagamaan saya?
Apakah kehendak Tuhan dalam penyembahan saya terima dan lakukan sabat ini?
Terjemahan bebas roh nubuat mengamarkan :
Para imam dan penguasa terpaku dalam rutinitas upacara keagamaannya.
Mereka puas dengan agama yang legal, dan tidak mungkin bagi mereka memberikan kepada orang lain kebenaran surga yang hidup.
Mereka menganggap kebenaran mereka sendiri sudah mencukupi, dan tidak berhasrat bahwa unsur baru harus dibawa ke dalam agama mereka.
Kehendak Tuhan yang baik kepada manusia tidak mereka terima sebagai sesuatu yang terpisah dari diri mereka sendiri, tetapi menghubungkannya dengan jasa perbuatan baik mereka sendiri.
Iman yang berbuat melalui cinta dan memurnikan jiwa tidak ditemukan dalam agama orang-orang Farisi, yang terdiri dari upacara-upacara dan perintah-perintah manusia.
Tulisan aslinya :
Priests and rulers became fixed in a rut of ceremonialism. They were satisfied with a legal religion, and it was impossible for them to give to others the living truths of heaven. They thought their own righteousness all-sufficient, and did not desire that a new element should be brought into their religion. The good will of God to men they did not accept as something apart from themselves, but connected it with their own merit because of their good works. The faith that works by love and purifies the soul could find no place for union with the religion of the Pharisees, made up of ceremonies and the injunctions of men. {AA 15.1}
Comments
Post a Comment